when my world is gray

when my world is gray
kali kuning Yogyakarta

Sabtu, 20 Agustus 2011

renungan sabtu malam

(pict by Google)

Kemarin, di kantorku mengadakan acara buka puasa bersama anak yatim dan anak kurang mampu. Sebuah acara rutin yang selalu diadakan kantor tiap bulan puasa. Bukan hal istimewa memang.
Namun ada satu hal yang menyenggol perasaan saat melihat anak-anak yatim dan kurang mampu itu.
Di dalam ruangan itu kami membaur, kami sebagai pihak penyelenggara seharusnya merasa bersyukur, karena apa yang kami miliki sekarang, pastilah lebih beruntung dibandingkan anak-anak yatim tersebut.
Namun saat sesi doa bersama tiba-tiba saja mataku berkaca-kaca, sungguh sedih tak terjelaskan.
Mungkin secara materi aku lebih beruntung dibanding mereka, namun bagaimana dengan aku dihadapan Tuhan?
Karena bisa saja doa-doa mereka lebih khusyuk dan tulus..
Karena bisa saja hidup mereka lebih benar daripadaku...
Karena bisa saja... mereka tidak pernah sedetikpun lalai dari Tuhannya..
bahwa bisa saja... di dunia kita tampak lebih mulia dari mereka.. namun di akhirat nanti.. merekalah yang lebih mulia di hadapan-Nya.




2 komentar:

  1. Wah renungan sabtu malamnya daleeeeeeem.......

    Apa yang kita lihat tergantung pada dimana kita melihatnya....

    BalasHapus
  2. Betul Mas Bukik.. sisi penglihatan mempengaruhi luas pandangan :)

    BalasHapus