when my world is gray

when my world is gray
kali kuning Yogyakarta

Sabtu, 24 Desember 2011

Berlalu


"apa yang kamu lakukan?"
" merekam"
"merekam apa?"
"merekam saat-saat ini"
dan kemudian kita tersenyum dalam diam..

"kamu akan segera pergi bukan?"
".........."
"jadi kita akan segera berpisah.."
"kita tidak berpisah, hanya memagari sesuatu"
"apapun namanya itu tetap saja pada akhirnya aku tak bersamamu"
" kamu selalu melihat hasil akhir tanpa pernah menyadari proses puteri... kita sudah menjalani beberapa bulan penuh cinta disini... dan apabila pada akhirnya aku tak dapat bersamamu bukan karena aku tak mau... akan tetapi karena sudah tak bisa lagi.. mengertilah puteri.."
" mengerti katamu? kurang mengerti bagaimana lagi diriku ini? selama ini waktu, perhatian dan cintamu tak pernah kau berikan utuh padaku... begitupun aku tetap bertahan bukan?"
"kalau aku tak pernah mengerti, aku pasti tak akan tinggal diam saat kamu menerima panggilan melalui telepon dari dia, aku tak akan membiarkanmu bersama orang lain saat akhir pekan dan menangis sendirian saat kau bersamanya!"

"puteri.. aku mohon... apakah yang dapat kulakukan dalam situasi ini...? kamu tak mengerti betapa sulitnya aku berada dalam posisiku"
"kamu dapat melakukan banyak hal! dari awal aku sudah menegaskan padamu bukan? pilihannya sudah jelas: bila kau memang mencintaiku, perjuangkan! meski untuk itu kamu harus bermusuhan dengan dunia"
"dan bila tidak... pergi dan jangan pernah muncul lagi. Tidakkah hal itu mudah dipahami?"
"Tapi aku memang benar mencintaimu puteri"
"Hentikan omong kosong itu! kamu tidak bisa mencintai dua orang sekaligus.. kamu hanya punya satu hati dan satu hati hanya untuk satu wanita"
"mengapa sulit sekali bagimu untuk mengakui apa yang diteriakkan oleh hatimu?"

"sekarang katakan padaku.... bagaimana aku dapat memahamimu... aabila kamu sendiri tidak bisa memahami perasaanmu sendiri"

dan kamu pun kemudian berlalu.....