when my world is gray

when my world is gray
kali kuning Yogyakarta

Sabtu, 24 Desember 2011

Berlalu


"apa yang kamu lakukan?"
" merekam"
"merekam apa?"
"merekam saat-saat ini"
dan kemudian kita tersenyum dalam diam..

"kamu akan segera pergi bukan?"
".........."
"jadi kita akan segera berpisah.."
"kita tidak berpisah, hanya memagari sesuatu"
"apapun namanya itu tetap saja pada akhirnya aku tak bersamamu"
" kamu selalu melihat hasil akhir tanpa pernah menyadari proses puteri... kita sudah menjalani beberapa bulan penuh cinta disini... dan apabila pada akhirnya aku tak dapat bersamamu bukan karena aku tak mau... akan tetapi karena sudah tak bisa lagi.. mengertilah puteri.."
" mengerti katamu? kurang mengerti bagaimana lagi diriku ini? selama ini waktu, perhatian dan cintamu tak pernah kau berikan utuh padaku... begitupun aku tetap bertahan bukan?"
"kalau aku tak pernah mengerti, aku pasti tak akan tinggal diam saat kamu menerima panggilan melalui telepon dari dia, aku tak akan membiarkanmu bersama orang lain saat akhir pekan dan menangis sendirian saat kau bersamanya!"

"puteri.. aku mohon... apakah yang dapat kulakukan dalam situasi ini...? kamu tak mengerti betapa sulitnya aku berada dalam posisiku"
"kamu dapat melakukan banyak hal! dari awal aku sudah menegaskan padamu bukan? pilihannya sudah jelas: bila kau memang mencintaiku, perjuangkan! meski untuk itu kamu harus bermusuhan dengan dunia"
"dan bila tidak... pergi dan jangan pernah muncul lagi. Tidakkah hal itu mudah dipahami?"
"Tapi aku memang benar mencintaimu puteri"
"Hentikan omong kosong itu! kamu tidak bisa mencintai dua orang sekaligus.. kamu hanya punya satu hati dan satu hati hanya untuk satu wanita"
"mengapa sulit sekali bagimu untuk mengakui apa yang diteriakkan oleh hatimu?"

"sekarang katakan padaku.... bagaimana aku dapat memahamimu... aabila kamu sendiri tidak bisa memahami perasaanmu sendiri"

dan kamu pun kemudian berlalu.....




Kamis, 03 November 2011

dua-enam

(picture by Google)




hari ini 3 November 2011.






seperempat abad lebih satu tahun



mataku menatap warna-warni dunia



hidungku menyesap aroma



mulutku memuntahkan kata-kata



dan telingaku mendengar tanda.






bagaimana dengan hatiku?



tenang saja.. karena aku merasa ia masih dapat meraba cinta.






terima kasih Tuhan.. atas semua yang telah terjadi



semua yang tak pernah lelah Kau beri






hidupku, hariku semoga menjadi seperti yang Engkau kehendaki









Minggu, 02 Oktober 2011

Jalanan Panjang itu Berisi Kata


Timeline itu bagai jalanan panjang penuh kendaraan bernama kata..
Bedanya.. kau yang menentukan sendiri seberapa banyak kendaraan yang lalu lalang.

Kadang dia sangat padat menyesakkan..
Kadang terlalu lambat hingga membuatmu merasa sepi.
HATI-HATI! jangan pakai HATI.. atau kau akan terluka
ada yang selalu menyapamu ramah
ada yang tak peduli meskipun kamu sudah berusaha menarik perhatiannya
awas.. bisa jatuh cinta.
Namun seringnya patah hati :)

Di jalanan kata ini kamu bebas berekspresi
atau hanya berdiam diri dan mengamati.

Ada samber-samberan
ada pula tikungan.
Jangan abaikan penguntit.. atau para mata yang bergosip dengan jari.

Dan ada lorong bawah tanah untuk setiap jalur.. mereka biasa menyebutnya DM
Arus yang keras terkadang dapat menyeretmu panjang..
salah langkah dapat dihujani peluru-peluru tajam kenyinyiran.

Namun biarpun nampak sangat keras.. kau tak pernah ingin pergi.
karena kamu tau akan ada selalu pesta di sini.
Kau dapat tertawa... kau dapat menangis..
Menerbarkan asap kegalauan atau bisingan kelucuan.
Atau hanya sekedar saling menyebut nama satu sama lain.

Aku tau bahwa tak ada yang abadi.. namun setidaknya.. aku ingin tetap bersamamu di sini.
di jalanan penuh untaian kata singkat ini.
sehingga nanti.. kita bisa katakan pada anak cucu kita..
"kami dulu penulis kalimat pendek.. dan sangat bahagia tulisan kami terbaca oleh orang lain"

Akhirnya aku bertemu denganmu, Maria

(Pict by Google)


Hari ini.. aku akan bertemu denganmu.
Mungkin antara petang hingga malam hari nanti..
Sabar.. Sabar.. terus kuulang kata itu untukku sendiri,
toh menanti beberapa jam lagi tak seberapa bila dibandingkan 24192000 detik yang telah lewati dengan kerinduan atasmu.
Ini merupakan pertemuan pertama kita.. aku tak terlalu mengenalmu, namun aku yakin bahwa kamu juga tak sabar menantikan kehadiranku.
Namamu Maria, nama yang indah seperti nama seorang wanita suci.

Mata kita memang tak pernah bertatapan Maria, namun hatimu hanya kau serahkan padaku.
Selama ini aku hanya bisa mendengar suaramu, suara lembut yang mengalunkan doa untukku setiap terang dan kala gelap.
Tak pernah kutemukan ketulusan seperti dirimu.

Bagaimana tidak? kau yang belum pernah bertemu denganku, telah memberikan segalanya bagiku.. pikiranmu, hatimu, jiwa ragamu, bahkan hidupmu kalau perlu.
Dan sekarang aku panik.. apakah yang akan bisa kuberikan padamu nanti..

Aku tak punya apa-apa Maria.. Menghadapimu yang terlalu mencintaiku membuatku merasa bersalah..
Tapi aku berjanji, aku tak akan membuatmu bersedih.
Air matamu adalah luka bagiku. Tak akan kubiarkan terjadi.

Matahari sudah akan terbenam... sekaranglah saatnya aku bertemu denganmu..Cinta sejatiku.
Semoga kehadiranku tak akan pernah mengecewakanmu.

Aku melihat cahaya di ujung lorong gelap ini.. cahaya yang akan membawaku kepadamu.. makin lama makin terang... oh Maria aku sudah bisa mendengar suaramu.. kau pasti sudah dekat.
Aku tak tahan menahan haru ini.. aku menangis Maria..

Dan akhirnya aku bertemu denganmu Maria.. perkenalkan "aku Ananda.. darah dagingmu"

Jumat, 02 September 2011

Selamat Ulang Tahun... Mbul


Aku lupa kapan pertama kali mengenal mu... Saat itu kamu tidak terlihat terlalu spesial.
Yang aku ingat adalah sapaan mu saat aku sedang sakit.. Kamu pulang dari beribadah saat itu,
Hari - hari setelahnya tidak banyak yang aku ingat.. mataku masih tertutup kegalauan lain,
Hingga.. entahlah.. aku pengingat yang buruk...

Yang aku ingat adalah kita mulai makin sering berkirim pesan melalui smartphone.. hal yang aneh bila dilihat jarak kita yang sebenarnya sangat dekat dan sangat memungkinkan untuk bicara langsung.
Tapi aku lebih suka menuliskannya padamu, segala cerita.. segala candaan dan ejekan-ejakan kecil itu.

Aku mulai mengirim dongeng setiap malam sebelum aku dan kamu tertidur..
Menyenangkan bila kamu menyukai cerita ku.. kamu terus meminta lanjutan ceritanya.
Aku sangat senang... aku merasa dihargai.

Dari awal memang kisah kita tak mudah.. kau tak sendiri..
Terakhir malah kamu sudah akan menikah..

Dan apapun yang diramalkan oleh perasaan memang selalu terjadi.
Hingga aku memilih mundur.. menjauh dari apa yang dinamakan "penyiksaan diri sendiri"
Terus mencintai orang yang tidak dapat kita miliki itu merupakan "bunuh diri secara perlahan"
minimal hati kita yang akan mati.

Tapi tak semua cerita akan selalu berakhir indah..
Atau aku hanya salah mengambil sisi pandangan saja?
Mungkin akhir kita ini indah... aku saja yang belum mengetahuinya.
Alam raya telah memperhitungkan masa lalu dan masa depan sedemikian rupa agar kita tetap bertahan menghadapi kesedihan..

Aku yakin, dalam satu kesedihan, akan ada dua kebahagiaan.
Satu kesedihanku... untuk kebahagiaan kalian berdua.
Misteri terbesar adalah misteri yang diciptakan oleh alam raya..
Peramal terhebat dunia pun tak akan mampu menembusnya.
Karena misteri itu memang bukan untuk dipecahkan.. namun dialami.

Apa yang kita alami sekarang mbul... adalah bagian dari misteri itu.. tetaplah mencari, tetaplah bertanya.. meskipun tanpa aku.

Maaf aku tak pernah menyelesaikan dongeng-dongeng sebelum tidur itu.. Dia yang nanti akan menemani setiap tidurmu yang akan menggantikanku menceritakan rahasia alam semesta.

Bukankah sebelumnya kita juga pernah bahagia berjalan di titian masing-masing?
jangan kamu memintaku untuk menemani langkahmu lagi...
hanya akan ada satu tangan tersisa untuk menggenggam hati...
karena tangan yang satunya akan membawa obor kehidupan... agar jalanmu tetap terang.
Aku pun tak akan lagi mengikuti langkahmu di belakang, percuma bila aku hanya berupa bayang-bayang.

Selamat Ulang Tahun Mbul... Maaf, aku hanya bisa memberimu kata "selamat" dan doa semoga kamu (dan dia) bahagia. :)

Kamis, 01 September 2011

Bayanganmu dalam Secangkir Kopi

(pict by google)

Sebelumnya aku bukanlah penyuka kopi.
Bahkan dalam setahun, dapat dihitung dengan 10 jari berapa cangkir kopi yang aku minum.
Namun.. seperti halnya banyak lain yang berubah karena mu, kopi kini telah mengisi setiap sudut otak, dan meresap hingga ke hati.

Jika ada yang bertanya apakah hal besar yang dapat merubah seseorang dengan begitu drastisnya? jawabku adalah Cinta.
Bagiku cinta tidak datang sendirian, dia terlalu pengecut untuk itu.
Dimana ada Cinta, disitu ada harapan, kekecewaan, pengorbanan, kegelisahan, pengertian, kehangatan, ada suka, ada duka, semua datang dengan satu paket, dan kita tidak bisa memilih beberapa diantaranya saja.

(saat itu) yang kusebut Cinta itu adalah kamu.
Kamu sebagai pemuja Kopi, yang menjadikannya sebagai air suci bagi dirimu.
Cangkir-cangkir kopi yang selalu kau hadirkan sebagai saksi dalam setiap kebersamaan kita entah berapa jumlahnya.
Kamu dan cangkir kopi itu, bagai saudara kembar yang tak dapat terpisahkan.

Hingga suatu saat kamu pergi, tak ada lagi dirimu di seberang mejaku.
Segala rasa yang sempat hadir saat kita bersama juga telah kau kemasi..
Dan kamu hanya menyisakan tiga hal : Cerita, Duka, dan secangkir Kopi.

Sejak itu aku tak pernah bisa terlepas dari Kopi.
Besarnya rindu dan kecilnya kemampuan untuk membawamu kembali hanya membuatku sanggup untuk menghadirkan secangkir Kopi dalam setiap detik sepi ku.

Aku mewujudkan bayanganmu dalam secangkir Kopi.

Berharap uap panas yang mengepul di atas cangkir Kopi itu dapat menghangatkan hati.
Menikmati setiap aroma Kopi yang membuatku terbayang aroma tubuhmu..
Mengecapnya perlahan, dan pelan-pelan merasakan manis-getir perasaan.
Setelah itu aku diam dan menunggu... menunggu Kopi itu bereaksi dalam tubuhku.
Aku menanti debaran hebat pada jantung ku, berharap debaran itu menghantarkan ku pada debaran yang sama saat aku bertemu denganmu.

Dasar cangkir sudah hampir terlihat... satu teguk lagi... Dan segala bayanganmu akan mati.



(inspired by @hurufkecil)

Sabtu, 20 Agustus 2011

renungan sabtu malam

(pict by Google)

Kemarin, di kantorku mengadakan acara buka puasa bersama anak yatim dan anak kurang mampu. Sebuah acara rutin yang selalu diadakan kantor tiap bulan puasa. Bukan hal istimewa memang.
Namun ada satu hal yang menyenggol perasaan saat melihat anak-anak yatim dan kurang mampu itu.
Di dalam ruangan itu kami membaur, kami sebagai pihak penyelenggara seharusnya merasa bersyukur, karena apa yang kami miliki sekarang, pastilah lebih beruntung dibandingkan anak-anak yatim tersebut.
Namun saat sesi doa bersama tiba-tiba saja mataku berkaca-kaca, sungguh sedih tak terjelaskan.
Mungkin secara materi aku lebih beruntung dibanding mereka, namun bagaimana dengan aku dihadapan Tuhan?
Karena bisa saja doa-doa mereka lebih khusyuk dan tulus..
Karena bisa saja hidup mereka lebih benar daripadaku...
Karena bisa saja... mereka tidak pernah sedetikpun lalai dari Tuhannya..
bahwa bisa saja... di dunia kita tampak lebih mulia dari mereka.. namun di akhirat nanti.. merekalah yang lebih mulia di hadapan-Nya.




Jumat, 12 Agustus 2011

00:46

(Pict by Google)

hari ini kita bertengkar

pertengkaran maha tidak penting yang pernah aku lakukan
kamu meributkan hal-hal yang aku sukai namun tidak kamu mengerti
padahal aku tak pernah mengharapkanmu untuk mengerti
(dulu) aku menyukaimu karena (aku berpikir bahwa) sikap mu yang menerimaku apa adanya
karena itulah aku tak ingin kamu membenahi sesuatu yang bahkan kamu sendiri tak mampu membayangkannya

tak pernah jadi masalah bagiku bila kamu menyukai angka dan aku mencintai kata
kalau kamu mengerti, bersama kita kan menjadi sebuah cerita cerdas nan indah
sekian lama mengenalmu dan aku menyadari bahwa pengetahuanku tentangmu tak lebih dari jumlah hari pertemuan kita... bukan salahku bila ku tak tahu, salahkan dirimu yang tak pernah membiarkanku mencari tahu
namun aku sangat menikmatinya... cerita panjangmu, segala bentuk protes dan kebawelanmu membuatku tak bisa berhenti tersenyum
kamu terlihat sangat manusiawi
tentu saja, karena sebelumya kupikir kamu itu alien..
hahaha aku bisa membayangkan ekspresi jijikmu saat aku mulai berkhayal tentang makhluk luar angkasa itu.

kamu terus menyebutku kekanakan karena aku masih suka meminta boneka dan memasang gambar bunga warna-warni
namun aku lebih banyak diam dan tersenyum mendengarkan kata perkata yang keluar dari bibirmu... sekarang siapa yang lebih bisa bersikap dewasa? :)
kamu terus mengatakan betapa buruknya kamu, anehnya dirimu dan betapa bangganya kamu dengan semua itu.
namun aku adalah seorang yang tetap menyukaimu dengan segala keburukan dan keanehanmu itu... jadi, siapa yang lebih aneh? kamu atau aku si penggemar pria aneh?

aku tak tau pasti mengapa aku masih bisa bertahan untuk berada di dekat kamu
kupikir, aku bukan tipe yang mudah memaafkan... tapi entahlah.. mungkin memang tak ada juga yang perlu dimaafkan.
namun yang lebih membuatku heran adalah mengapa kamu masih di sini?

ah sudahlah.. tak penting lagi alasannya
yang jelas perdebatan kita, merupakan satu dari pembicaraan terlama dan terpanjang sejak aku mengenalmu.

sebuah perdebatan panjang... yang membuatku mengerti, bahwa sosok di depanku ini adalah seorang manusia.


Selesai ditulis pada hari Sabtu, 00:46 dini hari

Sabtu, 06 Agustus 2011

Goodbye To Love




I'll say goodbye to love
No one ever cared if I should live or die
Time and time again the chance for love
has passed me by
And all I know of love
is how to live without it
I just can't seem to find it.
So I've made my mind up I must live
my life alone
And though it's not the easy way
I guess I've always known
I'd say goodbye to love.
There are no tomorrows for this heart of mine
Surely time will lose these bitter memories
And I'll find that there is someone to believe in
And to live for something I could live for.
All the years of useless search
Have finally reached an end
Loneliness and empty days will be my
only friend
>From this day love is forgotten
I'll go on as best I can.
What lies in the future
is a mystery to us all
No one can predict the wheel of fortune
as it falls
There may come a time when I will see that
I've been wrong
But for now this is my song.
And it's goodbye to love
I'll say goodbye to love.

Sabtu, 30 Juli 2011

Ah.. Sepertinya aku merindukanmu (lagi)


Sering aku berpikir, seandainya agama yang tertulis di KTP ku sama dengan punyamu, pasti kamu akan masih tetap bersamaku
Bila cap suku yang melekat pada diriku sama denganmu kita tentunya masih tetap bersama sebagai sepasang kekasih hingga sekarang.

Aku ingin beranggapan seperti itu...

Namun ini bukan soal keyakinan ataupun dari darah apa kita dilahirkan
namun karena apa yang mereka sebut cinta.

Aku tak pernah tahu secara pasti apakah cinta itu pernah ada..
yang jelas aku selalu tersenyum membaca pesan-pesan singkatmu..
menunggu setiap sapaan selamat pagi dan selamat malam yang kamu berikan..
Aku juga tidak bermimpi, pelukan darimu itu nyata.
Namun mungkin saja kamu menganggapnya berbeda.

Dan apa yang terjadi kini
Semua telah berbeda, pelukanmu tak pernah akan sama seperti dulu kala aku masih sangat mengharapkanmu..

Oh kadang aku sangat merindukannya... aku merindukanmu.
Merindukan saat-saat kamu tersenyum riang kala berjumpa denganku,
merindukan saat kamu bertanya apakah aku sudah makan..
dan merindukan suaramu mengalun dari telepon genggamku.

Pada akhirnya nanti, semua ini hanyalah sepenggal cerita..
Aku dan pastinya Kamu akan tertawa mengenangnya..
Kita tak bisa bersama.. tentunya tak apa
Kita bukan Cinderella, tak harus semua cerita bahagia.

Ah... sepertinya aku merindukanmu (lagi).




dalam kamar, berselimut rindu, mengusir harapan.



Jumat, 08 Juli 2011

Untuk Rembulan Sahabatku

Picture by Google

Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat kehilangan orang yang menjadi nafas keduanya... seorang Ibu.

Saya sendiri tak dapat membayangkan bila saya jadi dia.... saya pasti tidak akan sekuat itu.
namun sahabat saya ini memang orang yang istimewa... dia selalu (tampak) kuat.. Seorang wanita yang selalu pandai dalam menyembunyikan perasaannya.
................................................................................................................................................................
Beberapa hari sebelum kepergian ibunya saya sempat bertemu dengan sahabat di RS tempat Ibunya dirawat, sungguh saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat.
Sahabat saya benar-benar tidak menampakkan kegelisahan.
bahkan kami membicarakan hal-hal lucu dan kemudian tertawa...

Namun dia tidak bisa berlama-lama menipu mata sahabatnya ini... tatapan matanya tidak akan sanggup menyembunyikan pedih, takut dan kegalauan...
Saya sendiri orangnya cengeng... namun saya sudah bertekad untuk tidak menangis di depan sahabat saya. Karena saya tau... dia tidak menginginkan tangisan itu.
................................................................................................................................................................
Hal yang saya sayangkan setelah itu adalah saya tidak berada di sana untuk memeluknya saat mamanya pergi, saya tau pelukan memang tidak akan mengubah apapun, namun setidaknya dia tau bahwa saya dan teman-teman lainnya ada untuk selalu mendukungnya, memberikan apa yang seorang sahabat bisa berikan... "perasaan tidak sendiri"


Saya punya sedikit cerita tentang dia... tentang Rembulan sahabatku.
Rembulan, si gadis sipit berambut hitam lurus..
Rembulan, si gadis jarang mandi dan sering lupa keramas..
Rembulan si gadis ceria, satu-satunya teman yang bisa saya ajak teriak-teriak di dalam mobil..
Rembulan yang sangat ahli dalam menyetir mobil (saya curiga dia juga punya SIM B)
Rembulan, si gadis dengan sejuta kawan... sahabat yang selalu ringan tangan dan mudah diajak bepergian.
Rembulan... juara dari penyembunyi perasaan.. gadis yang kuat dengan segala keadaan..

Dan bila sedang membayangkan dia dalam dunia khayalan... saya selalu membayangkan Rembulan berlari-lari kecil diatas rumput bukit, membawa balon berwarna merah.., bernyanyi lagu riang dan berkalungkan kamera plastik.

Dan sahabatku... aku sangat bangga dan bersyukur memiliki kamu dalam hidupku.


But friendship is the breathing rose, with sweets in every fold. - Oliver Wendell Holmes

Rabu, 01 Juni 2011

Saat hati dan usus besar tidak sejalan

(picture by google)

Setelah sekian lama selalu posting galau kali ini aku mo posting kisah konyol yang belom lama ini terjadi, tentang kisah perut dan hati yang tidak sejalan.


Jadi ceritanya begini....


Aku punya kebiasaan aneh, dimana saat aku bertemu dengan orang yang aku sukai atau aku harapkan, tiba-tiba perut mules. (--")

Nah, waktu itu jadi ceritanya aku lagi ketemu cowok yang lagi aku taksir..
Manis gitu gemesin... dan benar aja, lagi asik-asiknya ngobrol ama tuh cowok, tiba-tiba perut aku mules aja donk.. *sial*
Setelah beberapa saat menahan mules akhirnya aku ga tahan, dan langsung lari tunggang langgang ke toilet... meninggalkan si cowok manis yang hanya terbengong-bengong liat aku tiba-tiba lari. (T_T)

Bayangin aja, diantara malu dan menahan mules aku akhirnya ke toilet, di dalem toilet aku BBM dia " sorry, tadi tiba-tiba sakit perut".... lalu kemudian menunggu balasan....

....tanda di BBM sudah R.....

.....Masih belum dibalas....

......dan setelah keluar dari toilet.....

...Masih belum dibalas juga...

Hingga akhirnya aku putuskan untuk tidak mengharapkan balasan.
Menutup kisah PDKT dengan rasa malu....

Rasanya ingin menghilang.

menghilang dan berharap tidak pernah bertemu dengan cowok itu lagi.



Pesan Moral : bila sedang berkencan dan tiba-tiba perut mules... carilah alasan yang lebih cerdas. Terlalu jujur bisa berakibat rasa malu, terutama pada kencan pertama.


Sabtu, 14 Mei 2011

Untukmu. Tentangku.


Kau pasti tak pernah tahu, setelah kepergianmu, aku selalu datang ke tempat yang sama.
Tempat kita pertama kali bertemu..
Tempat di mana aku pertama kali menunggumu..

Aku terus duduk disana.. merasakan perih yang tersisa,
Karena aku tahu, segala sesuatu yang berlangsung terus menerus akan menjadi biasa..
dan aku ingin terbiasa dengan perih ini
agar sakitnya tak lagi mengganggu...

Kau pasti tak pernah mengingat...bagaimana aku selalu menunggumu di tempat itu dengan posisi yang sama..
Aku selalu duduk dan membelakangi jalan dimana kamu akan muncul..
Karena aku selalu suka, saat kamu datang dan menutup mataku dari belakang.
Kamu pasti tidak pernah terpikir, mengapa aku tidak pernah terkejut saat tiba-tiba kamu menutup mataku...
Karena aku menghitung detik demi detik kedatanganmu... berharap setiap langkah kaki yang terdengar adalah milikmu.
dan aroma parfum itu... ah, mana mungkin aku lupa..

Mungkin saat itu aku buta, dan aku telah tersesat... namun aku sadar, bahwa aku menjalaninya dengan kesungguhan.

Aku terus duduk di tempat itu, memikirkan kata-kata terakhirmu...
Mengingat semua alasanmu, menerima semua kata tidakmu...
Kau berkata dengan yakin hingga tak ada kata "maaf" terdengar...
Mungkin kamu masih mengingat kalimat yang pernah kuberikan padamu
"mencintaimu bukanlah suatu kesalahan" jika bukan kesalahan maka tak perlu ada kata "maaf" bukan?
meskipun aku tak pernah tahu... apakah benar cintamu pernah ada untukku..
..................................................................................................................................................................
Aku datang lagi ke tempat itu... tempat pertama kali kita bertemu...
segalanya masih tampak sama.. kecuali kamu yang tak lagi ada di situ untuk menutup mataku dari belakang....
untuk terakhir kalinya aku bangun dari duduk... kali ini menengok ke belakang.. tempat di mana kamu biasa muncul...
aku tersenyum... dan mengucapkan kalimat untukmu dalam hati

"terima kasih untuk semua yang telah kau beri, untuk senyum dan luka, untuk rasa dan kenangan, untuk cerita dan pelukan"




Minggu, 08 Mei 2011

Kisah sebuah plastik bekas..


Beberapa hari lalu dalam perjalanan dari kantor menuju Plaza Semanggi aku kehujanan..

Karena jarak dari kantor ke tujuan ga terlalu jauh, aku mutusin jalan kaki, ga nyangka sampai di tengah jalan hujan deras seakan tumpah dari langit.
Aku langsung buka payung, namun karena derasnya hujan, tetap saja aku basah kuyup.

Mungkin hari itu akan menjadi hari dengan omelan dan umpatan tanpa henti, jika saja aku tak bertemu seorang bapak setengah tua... sebut saja dengan Pak Budi.

Sesampainya di depan pintu masuk Plaza Semanggi aku ga langsung masuk, karena baju dan celana basah, jadi aku memutuskan untuk menunggu di luar pintu sambil melipat payung dan sedikit mengeringkan pakaian, malu kalo masuk mal dengan celana masih menetes air.

Saat melipat payung, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak, menyodorkan kantong plastik.
Hanya kantong plastik bekas biasa, dan bapak tersebut berkata "buat tempat payungnya mbak, biar ga basahin yang lain kalau dimasukkan ke dalam tas"
Aku sempet bengong dan akhirnya menerima kantong plastik itu, berterima kasih sembari memperhatikan penampilan si bapak dari atas sampai bawah.

Bapak tersebut memakai jaket lusuh, dengan tas punggung yang sudah rusak di sana-sini, celana kain berwarna coklat yang digulung sampai bawah lutut karena basah, terakhir sendal yang sudah ga lagi bisa disebut sandal, banyak kawat dan jahitan di mana-mana.

Saat itu aku hanya bisa menatap dengan perasaan yang campur aduk, mungkin hanya sebuah kantong plastik bekas, namun.. bagi aku kepedulian bapak tersebut yang membuat aku terharu.
Si Bapak yang tidak mengenal aku, memberikan kantong plastik miliknya, agar payungku tidak membasahi barang-barang lain di dalam tas.

Sungguh, aku terharu... di saat orang lain bahkan tidak perduli dengan sekitarnya, masih ada si bapak yang menunjukkan kepedulian, melalui apa yang dia punya.
Bayangkan jika semua orang bisa punya sifat peduli seperti itu, alangkah indah dunia.

Karena sebaik-baiknya memberi, adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Terima kasih Bapak Budi... :')

Rabu, 27 April 2011

the Monster Part II



"happy Birthday to you"
itu adalah salah satu kalimat yang kuingat... otomatis langsung membuat senyumku selebar alam semesta..

"i know it's your early birthday gift..."
dan aku tak akan melupakan kecupan lembut yang kau beri setelah itu...
hadiah ulang tahun terbaikku dari kamu

Aku tak ingat berapa banyak kecupan sesudahnya, yang pasti kau memberi beberapa di jidatku.
Aku tak dapat mengingat dengan jelas semua yang kita bicarakan malam itu, namun aku akan selalu mengingat senyummu, tatapan matamu, aroma parfummu, warna orange polo shirt yang kau kenakan, hingga ke potongan rambut baru kamu.. aku dapat mengingatnya dengan jelas.. bahkan hingga saat ini.

.......................................................

Beberapa bulan kemudian

"kenapa galau?" BBM kamu masuk di saat yang tepat
"aku sedang sedih, dapatkah kau membantuku? aku butuh sebuah pelukan"
satu jam kemudian aku sudah bersamamu di dalam mobil warna silver itu...

Menurut saja saat kamu membawaku menelusuri jalanan...

"aku mainkan beberapa lagu galau buat kamu" aku mengangguk, dan kamu pun mulai menyalakan beberapa lagu berlirik kehilangan... saat itu aku tak peduli dengan lagu..

Malam itu kita berbicara panjang, tentang cinta, tentang sakit hati, tentang rasa memiliki..
Kamu berbicara padaku tentang banyak hal, tentang betapa kamu sudah sering mengalami apa yang aku alami saat itu...
Aku bersamamu menatap lampu dan mendengar desiran angin dari jauh.
Kita berbincang ditemani dua botol bir yang bahkan tidak kita habiskan.

Aku ingat bagaimana saat itu kita berdua melewati batas waktu.. melalui fase dimana hari ini berganti esok, dan sekarang adalah kemarin.

Kita bagai sepasang rel.. tidak dapat berhimpitan, namun selalu sejajar beriringan.
Tak pernah terlalu dekat, tak juga pernah jauh.

Segala sesuatu tentangmu memang selalu cukup bagiku...
Cukuplah aku melewati malam dengan berbagi cerita
mendapatkan secangkir kopi susu dengan aroma mint darimu saat bangun tidur juga cukup.
Membantumu merapikan kamar dan berbaring di sebelahmu setelahnya.. itu lebih dari cukup.

dan aku tak kan pernah berhenti untuk berucap : Terima Kasih Monster(ku) :)



Kuningan, 27 April 2011 | dalam sebuah penantian akan rasa kantuk.

Sabtu, 05 Maret 2011

[tips] bagi yang lagi patah hati

(picture by google)

Okay.. gue akan kasih beberapa tips dari pengalaman pribadi gue saat menghadapi patah hati.
Nantinya yang ada di sini hanya seputar pengalaman gue aja sih, kalo kalian mau nambahin tentunya gue bakal seneng banget. apalagi nambahin uang jajan gue atau gaji gue... yakin deh, bisa langsung gue kasih ciuman manis buat kalian (mureee).. :))

Pasti dari kalian pernah atau bahkan sering donk ngalamin yang namanya patah hati, dan saat galau, dunia berubah jadi panggung drama, hidup lo penuh drama.

Namun tetep kalian ga bisa di situ terus donk.. harus move on katanya, ya minimal kalo belum bisa move on harus bisa menghibur diri biar ga desperate lah..
nah, kalo gue.. tipsnya begini nih.. bisa dillakonin satah satu atau semuanya,,
  1. Menangis sepuasnya. yak! betul, menangis sepuasnya, sendirian atau di bahu temen terserah, yang jelas setelah menangis mpe puas hati jadi lega, buat cowok-cowok juga ga perlu malu menangis, itu wajar sebenarnya, cuma kalo malu ya nangisnya sendirian aja. Atau kalo mau lebih dramatis nangis di tengah hujan biar ga keliatan, yaa macam di sinetron-sinetron gitu. hahaha
  2. Go meet your friend(s). Pasti pada punya temen baik kan? nah temui dia ajak cerita curhat sepuasnya. Kalo temen yang baik pasti udah tau bahwa saat seorang sahabat datang padanya dia hanya butuh didengarkan. Kalo merasa nyaman dengan pelukan ya minta sahabat buat memberi pelukan hangat. Selama ini pelukan bisa jadi pertolongan pertama pada patah hati dan obat penyembuh paling utama. go go! let's hugging!
  3. Jalan-jalan. Pergi liburan ke luar negeri atau ke pulau-pulau eksotis, berpesta dan bertemu orang-orang baru dapat sejenak menghibur pedihnya hati. Apalagi ditambah postingan foto-foto seru saat liburan di fb, twitter atau blog yang pasti bikin mantan ngiri. Tapi tentu saja itu butuh banyak dana, trus gimana dengan yang dompetnya lagi tipis? ya yang penting pergi ke tempat baru, misal biasanya ke mal coba deh pergi ke pasar tradisional dan mengamati orang-orang lalu lalang. kesannya seperti orang gila, tapi kapan lagi? mumpung lagi patah hati kan? :))
  4. Belanja atau melakukan kegiatan/hoby yang selama ini ga bisa dilakukan saat pacaran. Misal selama pacaran ga pernah sempet main xbox atau pergi nongkrong bareng temen-temen, ya ini sekarang saatnya. Kan udah ga da lagi yang ngomel-ngomel saat kita melakukan yang kita sukai kan? yang jelas lo sekarang jadi manusia bebas, jadi lakukanlah segala sesuatu yang bisa bikin diri sendiri seneng.
  5. Coba jalan ke tempat-tempat seperti panti asuhan, atau lembaga-lembaga yang ngurusin anak jalanan atau ke tempat orang-orang yang ga mampu dan kurang beruntung. Tapi ya jangan asal jalan aja, bantu mereka sebisa kamu, dengan melihat mereka, akan membuat kalian tersadar, bagaimana sebenarnya masih banyak orang yang kurang beruntung, bahkan memikirkan makan saja sulit, apalagi cinta. Nantinya kalian akan malu sendiri dengan ratapan dan kegalauan kalian, karena apa? kita menangis hanya karena di tinggalkan orang yang sesungguhnya tidak pantas bersama kita, sedangkan mereka menangis oleh apa yang namanya hidup, bahwa perut mereka butuh diisi dan bahwa badan mereka seharusnya bisa mendapatkan naungan yang lebih baik. Setelah melihat semua itu, masihkah kamu akan berteriak dunia ini tidak adil bagimu? " Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" :)
  6. Dan terakhir, tanamkan pemikiran di dalam diri kalian bahwa, yang namanya jodoh udah ada yang atur. Dan lagi-lagi balik ke ungkapan lama bahwa jodoh ada di tangan Tuhan, kalo putus ya berarti ga jodoh. Nanti pasti akan ada yang lebih baik :0
Intinya sih, semua tips yang gue kasih ga akan ada gunanya kalo emang dari dalam hati ga ada niat move on. Jadi yang pertama di butuhkan adalah niat untuk berjalan maju dan meninggalkan masa lalu. Sekian tips dari gue, semoga berhasil!

Hujan


"ah.. hujan" katamu..
aku hanya tersenyum melihatmu gelisah...

"mengapa kau takut akan hujan? bukankah bila tanpa petir dia indah?" kataku
"hujan selalu mengingatkanku akan sepi, akan sesuatu yang membatasiku dengan dunia luar, dunia luar yang kapan saja bisa membawamu pergi"
kemudian aku mendekat, kupeluk tubuh hangat itu dari belakang

"kamu kedinginan? perlukah kuambilkan selimut untukmu?"
"tidak.. ini saja sudah cukup" kau berbalik menatapku lembut, sungguh sebenarnya aku sangat tak kuasa menghadapi tatapan itu.

apa yang kamu sampaikan melalui tatapan itu membuat seluruh sel tubuhku bergetar.. tak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan ini.
indah, haru, sedih, luka membaur menjadi satu.

"berbaringlah... tenangkan dirimu, aku akan membuatkan secangkir coklat panas" setelah mengecup bibirmu sekali, aku menuntunmu ke tempat tidur.

*********
malam itu aku menemanimu hingga pagi..
kita berbagi kehangatan di balik selimut tua pemberian orang tuamu.
kita berbicara tentang apa saja, tentang bagaimana awal pertemuan dewa awan dan dewi hujan
tentang bagaimana Pelangi, anak mereka yang tercipta setelah orang tuanya berpisah.
berjam-jam kita hanya membicarakan dongeng hujan, tanpa sedikitpun bicara realita.
kita sama-sama tak ingin membicarakan realita, mereka terlalu arogan untuk cinta kita bukan?
dan kemudian kamu berkata "tak perlu bercerita lagi, aku tau kamu sudah lelah. Biarkan aku yang membaca semua cerita itu dari matamu"

yang kuingat setelah itu hanya suara gemericik hujan, bibir kita berbicara dengan bahasa yang lebih pribadi, bahasa yang hanya diketahui oleh kita berdua.

*********
wahai engkau penunggu hati, kisah kita berjalan di tengah himpitan jurang kenyataan.
hanya jalan kecil setapak ini yang bisa kita lalui..
mereka memaksa kita berpisah karena kita menggunakan baju agama, topi suku dan rompi budaya yang berbeda.
hanya saat kita telanjang lah semua perbedaan itu kita sirnakan.
kita sama-sama percaya bahwa cinta tak pernah salah, dan mencintaimu bukanlah sebuah kejahatan.

*********
rintik-rintik hujan masih terdengar lirih, badan kita masih saling memeluk
dan kita terlelap dalam mimpi indah bersama dimana kita bisa menyatakan cinta secara terbuka. Dimana tak ada seorang pun melarang kebersamaan kita.


Selasa, 25 Januari 2011

the Monster Part I


Saat itu aku ingat, aku sedang menonton TV. acara berita di stasiun tv, yah, aku ingat sekali.
itulah kali pertama aku melihatnya, "nama yang unik" kataku.
Setelah itu wajahnya jadi sering aku lihat wara-wiri di stasiun tv itu.

Beberapa bulan sesudahnya aku tidak pernah melihatnya lagi, saat itu aku tidak perduli.
Sampai suatu hari aku melihat suatu program acara di stasiun tv lain, dan hey! kok dia di sini?
Ternyata dia sudah pindah tempat kerja, masih dibidang yang sama, hanya tempat kerja yang berbeda.

Di program baru yang dia bawakan saat itu, aku lihat dia makin ganteng, sungguh sangat terlihat cerdas. dan saat itu aku sempet bergumam... "Ya Tuhaan, mau donk pacar kaya gituuu..yang ga pedes dibungkus satu yaaa" hehe.. nasi goreng kali ga pedes.

Waktu berlalu tanpa ada tambahan cerita, hingga akhirnya aku menemukan dia di jejaring sosial media "ajaib" yang bernama twitter. sewaktu mendapatkan akunnya langsung tanpa pikir-pikir klik follow dengan segera.
Dan begitu follow, mention beberapa kali dan langsung di bales sama dia! wow! bahkan waktu itu aku ga membayangkan akan dapat balesan. hahahha.. bagi newbie twitter bisa direply sama idola itu suatu hal yang sungguh menggembirakan.

Setelah itu aku jadi sering mention dan mendapat lebih banyak lagi balasan. *huahahahahaha* kalo diinget-inget sekarang malah jadi geli sendiri, ternyata aku dulu najis banget :p

Singkat cerita aku dapet PIN BB dia. dududududu.... kalo gimana caranya aku bisa dapat PIN dia ga usah aku share di sini, ntar ketauan gimana keponya diriku fufufufufu...
Begitu add pin, 2 hari kemudian di accept sama dia *yay* lalalalla... *tari balet di lapangan bola*
Saat itu sih aku ga berani langsung BBM, aku tunggu sehari setelah di accept tetep memainkan gengsi *bahahahahak*
Dan tanpa disangka, setelah aku BBM dia esok harinya tanggapan dia sangat manis.. bener-bener humble!
seingat aku waktu itu dia hanya bertanya "dapat PIN saya dari mana Eva?" hihi.. dan setelah aku jelaskan panjang lebar dia ga marah. how sweet he is.. :)
Saat itu aku berpikir, "ada nama dia di list contact aku, dan sempet sedikit BBMan ama dia sudah cukup, aku sudah sangat kegirangan"

Beberapa hari setelah itu, aku mengganti display propict di BBM, dan JENG JENG!! tanpa disangka dia BBM!!

Waktu itu aku inget banget dia bilang "akhirnya bisa lihat wajah Eva" kyaaaaaaaaaaaa serasa mau pingsan baca BBm dari dia!!! *mulai keluar deh noraknya*
Dia benar-benar manusia humble favorit aku.., orangnya asik buat diajak cerita... dan semenjak itu, kami jadi makin sering BBm-an (eheeemm..) *bunga-bunga bermekaran*

Sedikit demi sedikit aku jadi tau cerita-cerita dia, kadang juga sering curhat, kadang dia bercerita tentang kekasih dia *oooowwhhhh* (suara penonton kecewa) hihi.. tapi aku sangat menikmatinya.. dan sangat bersyukur, bisa berbagi cerita dengan dia. :)

Siapa yang bisa menyangka beberapa bulan kemudian ternyata aku malah datang ke kota dia. bukaan.. bukan buat ketemu dia, ada panggilan kerja lebih tepatnya. sengaja ingin membuat kejutan aku ga memberitahu ke dia sebelumnya kalo aku mau ke Jakarta.walau saat itu aku sempet ditanyain "mau kemana?" mungkin dia baca twit aku.

Sesampainya di Jakarta, pas di depan Monas,aku foto monas dan langsung kirim via bbm ke dia. sok dramatis dan agak lebay tapi memang bener begitu kenyataannya. *malu-malu setan*
dia langsung bales " kamu di Jakarta? hahahhaha dasar Penipu!!" dan ternyata saat itu dia lagi di luar kota, agak kecewa sih.. tapi gpp, toh tujuan awalku datang ke kota ini untuk suatu pekerjaan.

Ternyata, setelah interview akhir, pagi harinya langsung pengumuman di terima dan langsung tanda tangan kontrak untuk mulai pendidikan di Jakarta. alhasil, aku harus segera cari kos-kosan karena pendidikan dijadwalkan satu minggu lagi.
Saat itu aku bener-bener buta Jakarta dan ga tahu jalan, sedangkan aku harus cari kos-kosan segera. beberapa temen udah duluan cari kos-kosan, akhirnya aku putuskan cari kosan sendiri keesokan harinya, karena pulang dari offering letter (tanda tangan kontrak kerja) sudah sore dan ga memungkinkan untuk cari kosan lagi.
paginya, aku ke stasiun Gambir dulu buat beli tiket pulang Semarang sore harinya, dan hari itu adalah hari pertama puasa.. *fiuh*
waktu di Gambir.., aku BBM an ma dia dan TAU GA??! (ceritanya ga sante) dia bilang mau anterin aku cari kos-kosan di Kemang
*pengsan* *bangun loncat-loncat* *pengsanlagi* *bangun ngesot* halah...

Jadi singkat cerita, dia mau anterin aku selesai dia siaran, asal aku mau ke kantor dia dulu karena jarak tempuh ke Kemang lebih deket dari kantor dia. waktu itu karena aku ga tau jalan ya aku iya-iyain aja.. (padahal karena memang pengin ketemu)
dengan bawa koper dan pake jins belel gw ke kantor dia.. fufufu kebayang pasti cupunya aku saat itu (sekarang juga masih cupu sih)

Sampai sana setelah menunggu kira-kira setengah jam, dia muncul dengan suara dan senyum teramah yang pernah aku tau. beneran deh, saat itu lutut aku langsung lemes, grogi setengah mati, secara dia idola aku gitu.. dan aku di depan dia ketemu langsung, salaman, dan... ngobrol! OH EM JI!!
susah dipercaya tapi aku masih ingat detail kejadian saat itu, saat satu mobil sama dia, wajahnya, warna kemeja, warna sepatu, dan apa saja yang kami bicarakan saat itu masih aku ingat dengan baik sampai sekarang.

Setelah selasai cari kos dan beres, kami bingung mau kemana lagi, soalnya kan hari pertama puasa, ga bisa makan siang, akhirnya dia antar aku ke Gambir, karena kereta ku sore, dia nemenin aku di sana kira-kira 2 jam karena dia ada meeting sore harinya. *daun-daun berguguran* :)

dalam perjalanan aku senyum-senyum sendiri... pertemuan yang tak terduga, dia mungkin tak pernah tahu, seneng dan konyolnya aku saat itu. Ketemu cowok idaman ... 6 jam bersamanya... mungkin perasaan ini bukan jatuh cinta... aku lebih suka menyebutnya dengan kata "demam monster".

why do birds.. suddenly appears.. everytimes you are near... (close to you)

terimakasih monster :)

Selasa, 18 Januari 2011

cerita alam maya


Kita seharusnya tak sengaja bertemu didermaga
Aku melepas rindu
Kamu tersenyum padaku
Lalu kita duduk memandang kejauhan... seakan mata kita sedang mencari jawaban
Kamu bercerita tentang sebuah buku
Buku tentang orang-orang yang tertawa..
Kamu pasti berpikir kalau aku memahami ceritamu tentang buku itu..
Kamu salah sayang,
yang terekam di ingatanku saat itu hanyalah suara tawamu..,
gerakan tanganmu, bola matamu yang berputar, dan tentu saja senyum indahmu.

Aku seharusnya bertanya..
Mengapa kau tak mengakui perasaanmu..
Aku seharusnya meminta peluk darimu
Pasti kamu tak akan menolaknya... aku tahu kamu menginginkan pelukan itu.
Bukankah kita saling menyadari bahwa pelukan merupakan obat terbaik bagi kita berdua.

Aku seharusnya berucap cinta...
namun ternyata keadaan sebaliknya.
tempat ini bukan pantai...
kita tidak duduk di dermaga
Aku...memandangmu..dari balik meja.