Hari ini.. aku akan bertemu denganmu.
Mungkin antara petang hingga malam hari nanti..
Sabar.. Sabar.. terus kuulang kata itu untukku sendiri,
toh menanti beberapa jam lagi tak seberapa bila dibandingkan 24192000 detik yang telah lewati dengan kerinduan atasmu.
Ini merupakan pertemuan pertama kita.. aku tak terlalu mengenalmu, namun aku yakin bahwa kamu juga tak sabar menantikan kehadiranku.
Namamu Maria, nama yang indah seperti nama seorang wanita suci.
Mata kita memang tak pernah bertatapan Maria, namun hatimu hanya kau serahkan padaku.
Selama ini aku hanya bisa mendengar suaramu, suara lembut yang mengalunkan doa untukku setiap terang dan kala gelap.
Tak pernah kutemukan ketulusan seperti dirimu.
Bagaimana tidak? kau yang belum pernah bertemu denganku, telah memberikan segalanya bagiku.. pikiranmu, hatimu, jiwa ragamu, bahkan hidupmu kalau perlu.
Dan sekarang aku panik.. apakah yang akan bisa kuberikan padamu nanti..
Aku tak punya apa-apa Maria.. Menghadapimu yang terlalu mencintaiku membuatku merasa bersalah..
Tapi aku berjanji, aku tak akan membuatmu bersedih.
Air matamu adalah luka bagiku. Tak akan kubiarkan terjadi.
Matahari sudah akan terbenam... sekaranglah saatnya aku bertemu denganmu..Cinta sejatiku.
Semoga kehadiranku tak akan pernah mengecewakanmu.
Aku melihat cahaya di ujung lorong gelap ini.. cahaya yang akan membawaku kepadamu.. makin lama makin terang... oh Maria aku sudah bisa mendengar suaramu.. kau pasti sudah dekat.
Aku tak tahan menahan haru ini.. aku menangis Maria..
Dan akhirnya aku bertemu denganmu Maria.. perkenalkan "aku Ananda.. darah dagingmu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar