bila kamu tau, pertama kalinya aku tertawa menonton acara penuh slapstick itu adalah saat aku menontonnya bersamamu... dan tawaku itu bukan karena Sule, Nunung, Aziz ataupun Andre... Namun kamu.
karena entah mengapa, tertawa bersamamu itu merupakan suatu momen yang patut dilestarikan : langka dan indah.
Aku akan selalu ingat bagaimana awal-awal pertemuan kita.
Aku selalu tahu bahwa kamu orang yang sangat istimewa, bahkan sebelum aku bertemu langsung denganmu.
Tak akan pernah aku lupa di kedai kopi itu, (aku menyebutnya kedai dan bukan cafe) kamu memesan minuman..,
Pelayan : pesanan atas nama siapa Mas?
kamu : "atas nama Cinta, mbak"
Setelah itu tak kuingat lagi berapa banyak gelas kopi, tiket bioskop, atau berapa kali kita menonton acara OVJ, yang jelas aku ingat aroma parfum bercampur aroma tubuhmu.
Dan tahukah kamu bahwa aroma tubuh itu mencirikan seseorang? aku tahu, bahwa pada saat aku merindukanmu, pastilah aku akan merindukan aroma tubuh itu juga.
Hal yang selalu menjadi favoritku adalah berbagi cerita oh.. bukan... mendengar ceritamu.
aku bisa menghabiskan berjam-jam berkirim pesan, atau hanya duduk di pinggir kolam hingga dini hari.
Jujur aku tak pernah menemukan alasan untuk dapat membencimu, padahal hal itu ingin sekali aku lakukan.
bukan karena aku terlalu mencintaimu, namun karena kamu yang tak punya sesuatu untuk kubenci.
Aku tak dapat menyalahkan kenaifan dan ketidak-tahuanmu.
Sungguh, aku dan kamu hanyalah bersikap normal dengan dua cara yang berbeda.
Kita tidak dapat saling menyalahkan, hanya saling mengerti, aku tahu bahwa kita berdua memahami satu konsep yang pasti.
Konsep dimana perasaan merupakan salah satu hal yang tak dapat dipaksakan.
wew ... waiting that moment juga ah hihihi
BalasHapus