Saat melihat gambar di atas, yang terlintas di kepala saya pertama kali adalah beberapa kenangan masa lalu.
Saya, yang pernah bersekolah di SD inpres (instruksi presiden) karena kebetulan Ibu ditugaskan untuk mengajar di SD tersebut. Dan karena Ibu ingin selalu mengawasi anak-anaknya namun tetap bekerja, saya pun ikut disekolahkan di tempat Ibu saya mengajar.
Apakah saya kemudian bersedih dan malu karena hal tersebut? Dahulu mungkin iya, namun sekarang saya sangat bersyukur pernah mengalaminya. Dari pengalaman bersekolah di sana, saya tau, dan melihat sendiri teman-teman sekelas saya yang bersekolah tanpa sepatu, baju seragam yang kebesaran karena bekas kakaknya atau warna baju yang warnanya sudah tidak dapat dijelaskan dengan sekali lihat.
Dan setelah lebih dari 20 tahun semenjak kejadian itu, ternyata masih dijumpai kejadian serupa. Hingga hari ini, masih banyak siswa yang terancam tidak dapat melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi.
Hingga bulan November ini, munculah aktivitas Fund Raising yang muncul dari kantor saya. Dengan tujuan mendapatkan dana untuk nanti didonasikan untuk membantu biaya sekolah siswa prasejahtera, bersama-sama dengan masyarakat. Saya dengan rekan-rekan satu tim membuat berbagai macam kegiatan untuk galang dana tersebut.
Dimulai dari berjualan merchandise, makanan, hingga satu event besar kami yaitu Garage Sale. Mengapa Garage Sale? karena kami akan menjadi perantara, bagi orang-orang yang ingin berdonasi, baik donasi berupa barang, ataupun uang dengan pembelian barang. Sempat ragu karena waktu persiapan yang hanya sekitar seminggu saja, namun karena dukungan teman-teman yang siap membantu saya pun mantap untuk melaksanakan Garage Sale.
Secara mengejutkan, kegiatan "Roro Jonggrang" untuk amal tersebut mendapat banyak sekali bantuan. Dari penyediaan tempat oleh Ibu Lia, pemilik Restaurant Dua Nyonya, yang dengan baik hati meminjamkan restorannya sebagai tempat pelaksanaan Garage Sale tanpa meminta biaya sepeserpun, padahal selama pelaksanaan Garage Sale restaurant tersebut harus tutup untuk sementara.
Setelah mendapat tempat, barulah kami mencari barang-barang layak pakai yang akan dijual nanti. Untung kantor lama, Customer Care & Services Group Bank Mandiri mempunyai kegiatan culture bernama Car Wash, di mana salah satu kegiatannya mengumpulkan berbagai barang layak pakai untuk disumbangkan bagi yang membutuhkan. Langsung saya sampaikan hal tersebut ke tim Respect Putera Sampoerna Foundation dan selang dua hari kemudian, 6 boks penuh berisi pakaian dan barang-barang lain layak pakai sudah berpindah tangan dari CCG Bank Mandiri ke Tim Respect Putera Sampoerna Foundation.
Kebaikan mengejutkan lainnya, datang dari sahabat saya @ekaotto yang menjual Novel Bayangan Ke Lima dalam bentuk e-book dan semua hasil penjualannya akan didonasikan ke program fund raising tersebut. Menyusul kebaikan-kebaikan lain berdatangan, beberapa sahabat yang saya hubungi untuk menjadi pengisi acara di garage sale menyatakan kesanggupannya untuk membantu mensukseskan kegiatan tersebut. Para pemilik hati yang baik itu bernama @inaCaluela, @babikbinal, @popokman, @arievrahman, @ikavuje, dan @monstreza. Mereka bersedia membantu tanpa dibayar sepeserpun, Mulai dari menyebarkan iklan kegiatan dari H-3 hingga datang untuk menjadi pengisi acara di hari H. Mereka bahkan orang-orang terakhir yang tetap berada di venue hingga semua kegiatan selesai.
Malaikat bertopeng sahabat |
Beberapa orang yang menjadi donatur lainnya adalah @newsplatter yang mengatakan akan mendonasikan buku-buku koleksinya dan membantu menyebarkan berita melalui social media. Kemudian @editor_in_chic yang juga menyumbang banyak buku-buku keren untuk nanti juga akan dijual di Garage Sale. Tak lupa @dirtyjulian yang berpartisipasi menyumbangkan novel-novel kesayangannya. Sungguh, saya sangat terharu sekali.
The Vuje |
Diantara banyak kejutan-kejutan kebaikan, ada satu orang yang menghubungi saya melalui email, dia mengatakan akan memberikan banyak barang dengan nilai jual jutaan untuk ikut didonasikan, mengepaknya dengan sangat rapi, dan mengirimkan ke kantor saya. Saat itu saya bertanya "apa tidak sayang barang semahal ini didonasikan?" dan dia menjawab "sesuatu yang tidak terpakai, kemudian diberikan kepada yang membutuhkan itu bukan donasi, saya yang beruntung bisa mengurangi dosa, insha Allah dengan memanfaatkan yang sudah ada"
Saat itu saya ingin menangis saking terharunya. :')
pengunjung garage sale |
segala cara ditempuh agar orang datang |
Dan pada hari Minggu, 24 November 2013. Garage Sale yang dilaksanakan di Dua Nyonya Restaurant terlaksanan dengan baik, ramai baik di social media maupun di lapangan. Sampai blog ini dituliskan, total penjualan barang-barang beserta donasi di kegiatan Garage Sale tersebut sudah menyentuh lebih dari 10 juta rupiah. Terima kasih semuanya, kegiatan ini menyadarkan saya, bahwa orang baik itu masih ada banyak. :)
with all my Respect |
My BIG thanks (untuk semua yang belum disebut di atas) :
Seluruh anggota Tim Respect PSF, @didut, @nagacentil, @dwikaputra, @_mizan, @aadgym, @silvafauziah, @cezalaseera, @kelakuan, @yahoo_ID, @streetbandits, @penina85, @goenrock, @fairyteeth, @wennythok, @mamski_, @siOchoy, @me_gaaa, @pashatama, @missdwikus, @defickry, Om Doni, Mba Astri, Mba Robiyah, Mba Deka, @auroratia, @reje_, @chachathaib, @dbramantyo, seluruh pembeli e-book bayangan Ke Lima, seluruh donatur, semua yang sudah datang ke Garage Sale, semua pegawai Dua Nyonya Restaurant, dan semua yang sudah banyak membantu sehingga acara ini terselenggara. Maaf tidak dapat menyebut satu-persatu. Kalian semua malaikat hati :)
Seru juga nev kalo acara Garage Sale ini bisa diselenggarakan lebih dari sekali setahun. Biar lebih banyak lagi anak-anak putus sekolah yang bisa dibantu.
BalasHapusiyah, semoga tahun depan bisa lebih sering nyelenggarain acara semacam ini lagi :)
BalasHapus